Motivasi dengan "AMBAK"

Guru memotivasi siswa

Pembelajaran dengan Tutor Sebaya

Tutor sebaya menyajikan pembelajaran.

Peningkatan kualitas guru melalui Sagusablog

GUru belajar membuat blog untuk pembelajaran

Showing posts with label Artikel Penddikan. Show all posts
Showing posts with label Artikel Penddikan. Show all posts

Friday, April 29, 2022

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Laporan pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi di SMAN 1 Kec Harau dapat kita lihat dalam bentuk aksinya berikut ini 


 

Untuk video pelaksanaan pembelajran dapat ditonton melalui youtube pada link berikut


Sunday, April 24, 2022

Koneksi Antar Materi : Pengambilan Keputusan



Salam Bahagia...
Pada kesempatan ini saya akan menceritakan perjalanan saya dalam menjalani program pendidikan guru penggerak. lebih kurang 6 bulan saya sudah menjalani pendidikan sebagai calon guru penggerak. berbagai pengetahuan baru saya dapatkan dari kegiatan ini. berawal dengan mempelajari kembali filosofi pendidikan menurut kihadjar dewantara. dengan filosofi pendiidkan KHD kita diharapkan dapat menumbuhkan merdeka belajar bagi siswa dan guru. saya juga dipekenalikan dnegan nilai dan peran guru penggerak. kemudian kami mencoba menyusun visi sebagai guru penggerak dan juga belajar tentang budaya positif. pada modul berikutnya yaitu tentang pembelajaran yang berpihak pada siswa. pada modul ini kami belajar tentang pembelajaran berdiferensiasi yaitu pembelajaran yang menyesuaikan keutuhan dan potensi peserta didik. sebagai seorang guru juga perlu menguasai pendidikan sosial emosional dan menguasi praktik coaching dalam menggali potensi siswa untuk membantu mereka menyelsaikan permasalahannya sendiri. 
saat ini kami mempelajari pengambulan keputusan sbagai seorang pemimpin pembelajaran. koneksi semua materi yang sudah saya pelajari saya rangkum dalam bentuk jawab pertanyaan berikut ini.

1. Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran kita sering diperhadapkan dengan pengambilan keputusan. Keputusan yang kita ambil diharapkan memiliki dampak positif terhadap peserta didik. Dalam mengambil keputusan seorang pemimpin pembelajran perlu memahami posisinya sesuai dengan Filosofi Pratap Triloka Ki Hadjar Dewantara yaitu ing ngarso sungtulodo ( didepan memberi teladan), ing Madya mangun karso ( ditengah membangun motivasi) dan tut wuri handayani (dibelakang memberi dukungan). Sebagai seorang guru, kita harus memberikan tauladan atau contoh praktik baik kepada murid ( wujud dari ing ngarso sungtulodo). Dalam setiap pengambilan keputusan, seorang guru harus memberikan karsa atau usaha keras sebagai wujud filosofi Pratap Triloka ing madyo mangun karsa dan pada akhirnya guru membantu murid untuk dapat menyelesaikan atau mengambil keputusan terhadap permasalahannya secara mandiri. Guru hanya sebagai pamong yang mengarahkan murid menuju kebahagiaan. Hal ini sesuai dengan filosofi Pratap Triloka Tut Wuri Handayani.

2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran kita perlu menanamkan nilai-nilai seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada murid. Nilai-nilai tersebut merupakan prinsip yang dipegang teguh ketika kita berada dalam posisi yang menuntut kita untuk mengambil keputusan saat berada pada situasi dilema etika (benar vs benar) atau berada dalam situasi bujukan moral ( benar vs salah) yang menuntut kita berpikir secara seksama untuk mengambil keputusan yang benar yaitu Keputusan yang mampu memunculkan kepentingan dan keberpihakan pada peserta didik.

3. Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.

Coaching adalah kegiatan membanti seseorang / coachee untuk menyelesaikan masalahnya sendiri dengan cara menggali potensi yang dimilikinya. Coaching tidak memberikan solusi kepada coachee tetapi coachee sendiri yang memutuskan solusi bedasarkan potensi yang dimilikinya, dan seorang coach hanya mengarahkan coachee untuk mengenal dan menggali potensi yang dimiliki yang diharapkan membanti coachee untuk memutuskan solusi permasalahannya. Dalam pelaksanaan pembelajaran pengambilan keputusan pendamping atau fasilitator menjalankan perannya sebagai coach. Kami CGP di arahkan untuk mencoba membuat keputusan yang tepat dengan mempedomani langkah-langkah pengujian keputusan. Dari berbagai studi kasus yang ada kami diarahkan mencoba mengambil keputusan yang tepat dengan melakukan pengujian pengambilan keputusan. Jadi keputusan diambil oleh CGP. Fasilitator hanya mengarahkan dnegan pertanyaan 9 langkah pengujian keputusan. Hal yang demikian tentunya sesuai dengan praktek coaching yang sudah didapatkan di modul 2.3. Pembimbingan yang telah dilakukan oleh pendamping praktik dan fasilitator telah membantu saya berlatih mengevaluasi keputusan yang telah saya ambil. Apakah keputusan tersebut sudah berpihak kepada murid, sudah sejalan dengan nilai-nilai kebajikan universal dan apakah keputusan yang saya ambil tersebut akan dapat saya pertanggung jawabkan.

4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan?

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran kita diharapkan dapat membuat keputusan yang tepat yang berdampak kepada siswa. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan. Tentunya keputusan yang diambil harus dalam kondisi sadar dan tenang. Untuk itu seorang pemimpin pembelajaran perlu menguasai keterampilan social emosional. Salah satu keterampilan social emosional yaitu pengambilan keputusan yang tepat. Seorang pemimpin pembelajaran juga perlu mengenal emosi nya sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat.

5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik.

Seorang pemimpin pembelajaran pelu mengenal nilai-nilai kebajikan universal dan perlu menanamkannya dalam dirinya dan orang lain. Seorang pemimpin harus dapat membedakan sebuah situasi apakah dilema etika atau bujukan moral tentunya dengan berpedoman kepada nilai-nilai kebajikan unibversal. Dan yang paling utama seorang pemimpin pembelajaran harus mengingat kembali nilai-nilai yang harus ada pada dirinya yaitu diantaranya reflektif, mandiri, inovatif, kolaboratif dan berpihak pada anak didik. Dengan nilai-nilai tersebut maka diharapkan keputusan yang diambil berpihak pada murid

6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Dalam mengambil keputusan seorang pemimpin pembelajaran dapat mempedomani 3 dasar pengambilan keputusan yaitu berpihak pada murid, nilai-nilai kebajikan universal dan bertanggung jawab. Seorang pemimpin pembelajaran dapat membedakan situasi dilema etika dan bujukan moral. Dan seorang pemimpin pembelajaran perlu melakukan pengujian pengambilan keputusan sehingga diharapkan keputusan yang diambil berpihak pada murid.

7. Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Proses pengambilan keputusan yang terjadi di lingkungan saya terkait dengan dilema etika kadang menemui kesulitan. Hal ini tentunya disebabkan dengan paradigma yang berbeda-beda dari setiap orang terkait dengan dilema etika. Semua tentu menonjolkan pemahamannya terkait dengan nilai kebajikan yang dianggap benar. Perbedaan yang sering muncul yaitu berkaitan dengan paradigma keadilan vs rasa kasihan. Terkadang dalam mengambil keputusan terkait dengan siswa terjadi benturan antara rasa keadilan dengan rasa kasihan.

8. Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?

Akhirnya setiap keputusan di ambil dengan mempertimbangkan keberpihakan kepada anak. Dengan mempertimbangkan dampak-dampak yang akan terjadi pada si anak terkait dengan keputusan yang diambil. Dan pimpinan sekolah dapat mengambil keputusan yang berpihak kepada anak meskipun aka nada pihak-pihak yang betentangan. Itu adalah hal yang wajar

9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?.

Ketika guru sebagai pemimpin pembelajaran melakukan pengambilan keputusan yang memerdekakan dan berpihak pada murid, maka dapat dipastikan murid-muridnya akan belajar menjadi oang-orang yang merdeka, kreatif , inovatif dalam mengambil keputusan yang menentukan bagi masa depan mereka sendiri. Di masa depan mereka akan tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang matang, penuh pertimbangan dan cermat dalam mengambil keputusan-keputusan penting bagi kehidupan dan pekerjaannya.

10. Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya? 
Salah satu kompetensi seorang pemimpin pembelajaran adalah mengambil keputusan. Seorang pemimpin pembelajaran diharapkan dapat mengambil keputusan sesuai dengan posisinya menurut Pratap triloka Ki hadjar Dewantara. Seorang pemimpin pembelajaran harus memiliki nilai-nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada murid yang mendukung pengambilan keputusan yang berpihak pada murid. Dalam mengambil keputusan seorang pemimpin pembelajaran perlu memahami pembelajaran social emosional untuk dapat mengenal emosinya. Dalam mengambil keputusan pemimpin pembelajaran perlu membedakan situasi dilema etika atau bujukan moral. Menerapkan langkah pengujian penngambilan keputusan dapat mengarahkan seorang pemimpin pembelajaran untuk mengambil keputusan yang berpihak pada murid

Wednesday, July 15, 2020

Trik membuat soal dengan google form

Dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) juga harus disiapkan assesment atau penilaian. penilaian dapat dilakukan diantaranya dengan memanfaatkan google form. Pembuatan soal pada google form mungkin sudah tidak asing lagi bagi yang sudah menguiasai, tapi tentu butuh latihan lagi bagi pemula. Pembuatan soal pada google form kadang timbul permasalahan saat soal kita memiliki wacana / teks lebih dri satu paragraf seperti pada Bahasa Indonesia ataupun Bahasa Inggris. dan juga pada Matematika yang banyak menggunkaan Equation. 
Pada kesempatan ini kita akan belajar trik membuat soal di google form untuk permasalah seperti yang disebutkan diatas. silakan pelajari video berikut ini. semoga bermanfaat.

 

Friday, July 3, 2020

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan Memanfaatkan Telegram

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sudah mengeluarkan Pedoman pembelajaran Era new Normal. pada pedoman tersebut dikatakan Pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan yang memenuhi kesiapan dilaksanakan secara bertahap, diawali dengan masa transisi selama dua bulan.Jika aman dilanjutkan dengan masa kebiasaan baru. Masa transisi dua bulan pertama untuk SMA dan SMK paling cepat Juli 2020 dan masa kebiasaan baru paling cepat September 2020. Untuk SLB masa transisi dua bulan pertama paling cepat September 2020 dan masa kebiasaan baru paling cepat November 2020. Melakukan pengurangan jam tatap muka dari 45 menit satu JP menjadi 30 menit, sehingga pembelajaran disekolah dimulai pukul 07.30 WIB dan pulang pukul 12.00 WIB.

Motivasi dengan "AMBAK"

Sebelum kita melakukan kegiatan, sadar maupun tidak, kita akan bertanya pada diri kita pertanyaan penting “ Apa manfaatnya bagiku?”. Seperti yang dikemukakan oleh De Porter (204 : 47) “ segala sesuatu yang ingin anda kerjakan harus menjanjikan manfaat bagi anda, atau anda tidak akan termotivasi untuk melakukannya” . Dengan mengatahui manfaat yang kita peroleh dari suatu kegiatan, kita akan termotivasi untuk melakukannya. 

Dalam pembelajaran, seringkali siswa kurang termotivasi. Salah satu penyebabnya karena siswa tidak mengetahui apa manfaat yang diperoleh nya dalam pembelajaran tersebut. Dalam rencana pembelajaran yang disusun oleh guru, memang dicantumkan manfaat mempelajari materi matematika dan mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari. Namun dalam pelaksanaannya sering terabaikan, atau guru hanya menyampaikan seadanya sehingga belum dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar. 

Menemukan ambak sama saja dengan menciptakan  minat dalam apa yang sedang dipelajari oleh siswa dengan menghuungkannya pada dunia nyata. Kadang-kadang AMBAK sangat jelas dalam benmak kita dan kadang-kadang kita harus mencarinya atau bahkan menciptakannya.Dalam hal ini seorang guru harus dapat mencari dan menyampaikan manfaat mempelajari setiap materi matematika sehingga siswa dapat menjawab pertanyaan Apa Manfaatnya BagiKu (AMBAK). Kepada siswa guru dapat membantu menemukan AMBAK dengan mengajukan pertanyaan seperti yang dikemukakan De Porter (2004 : 49) “ bagaimana aku dapat memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari?”.

Pembelajaran dengan Tutor Sebaya

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan , dilaksanakan dan dinilai dan diawasi agar terlaksana secara sefektif dan efisien ( Permen Diknas No. 41 tahun 2007 tentang standar proses). Agar dapat menyajikan pembelajaran yang efektif dan efiesien guru harus merencanakan sebuah model pembelajaran. Model pembelajaran adalah adalah pedoman berupa program atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk mencapai suatu pembelajaran ( Wardhani, 2005). Pedoman ini memuat tanggung jawab guru dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Salah satu tujuan dari penggunaan model pembelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa selama belajar. 

Salah satu model pembelajaran yang banyak digunakan yaitu model pembelajaran Tutor sebaya. Sekolah memiliki banyak potensi yang dapat ditingkatkan efektifitasnya untuk menunjang keberhasilan suatu program pembelajaran. Potensi yang ada disekolah yaitu semua sumber-daya yang dapat mempengaruhi hasil dari proses pembelajaran. Sumber belajar tidak hanya guru tetapi dapat orang lain yang bukan guru melainkan teman sekelas, teman dari kelas yang lebih tinggi atau keluarga di rumah. Sumber belajart yang bukan guru dan berasal dari dari teman sekelas di sebut Tutor Sebaya . Menurut   Dedi Supriadi yang dikutip ioleh Tim Matematika Kontenporer ( 2001 : 233 ) ”tutor sebaya adalah seorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk atau ditugaskan untuk membantu siswa yang kesulitan belajar. Tutor tersebut diambil dari kelompok yangt prestasinya lebih tinggi ”. Bantuan dari tutor sebaya dapat menghilangkan kecanggungan. Bahasa tutor sebaya lebih mudah dipahami. Dengan teman sebaya tidaka da rasa enggan, rendah diri, malu dan sebagainya untuk bertanya ataupun minta bantuan.

Thursday, July 2, 2020

Peningkatan Kualitas Guru Melalui Sagusablog

SAGUSABLOG (Satu Guru Satu Blog) merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan Ikatan Guru Indonesia.  Ikatan Guru Indonesia (IGI) tampil sebagai organisasi guru pertama yang banyak memberi peran dalam meningkatkan kualitas dan pemahaman guru. IGI melakukan banyak pelatihan melalui kanal-kanalnya yang dapat di ikuti oleh seluruh guru di Indonesia. Kalau selama ini guru yang mengikuti pelatihan terbatas jumlahnya dan kadang hanya diikuti oleh orang tertentu saja. Namun IGI tampil dengan berbagi macam pelatihan yang dapat diikuti oleh seluruh guru di Indonesia secara Daring. sangat disarankan seluruh guru di Indonesia bergabung menjadi anggota igi dengan cara terlebih dahulu mendaftar menjadi anggota IGI. Untuk dapat mengikuti pelatihan / kegiatan yang dilaksanakan IGI guru bergabung terlebih dahulu di sim guru pembelajar igi.


Salah satu kanal yang dimiliki IGI adalah SAGUSABLOG ( satu guru satu blog). Sagusablog tampil untuk membantu guru agar mampu memiliki blog sendiri yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh semua orang termasuk siswa dalam meningkatkan pembelajaran. sagusablog diawali dengan sagusablog dasar kemudian dilanjutkan dengan sagusablog lanjutan

PEMBELAJARAN BERBASIS IT

Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah membawa dampak signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, tidak terkecuali dalam bidang pe...